Pakar IT Sindir Menkeu Purbaya soal Rencana Ajar Cyber Security Coretax

Sabtu, 1 November 2025 - 21:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pakar IT Indonesia, Alfons Tanujaya, Sindir Menkeu Purbaya soal Rencana Ajar Cyber Security

i

Pakar IT Indonesia, Alfons Tanujaya, Sindir Menkeu Purbaya soal Rencana Ajar Cyber Security

JAKARTA, ESTORIA — Pengamat keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, menilai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sebaiknya fokus pada tugas utamanya saja dan tidak perlu melibatkan diri dalam urusan keamanan digital kementerian atau lembaga (K/L) lain.

Pandangan tersebut disampaikan menanggapi pernyataan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang berencana membimbing K/L lain soal keamanan siber setelah sistem Coretax di Kemenkeu diklaim membaik.

Bahkan, Purbaya menyinggung akan memberikan pelatihan kepada Kementerian Komunikasi dan Digital yang kerap mengalami kebocoran data.

“Saya rasa, kalau Kemenkeu ya urusin sajalah urusan Kemenkeu gitu. Kalau memang keamanan siber Coretax membaik, itu kan sekuriti itu satu proses,” kata Alfons, sebagaimana dilansir Bloomberg Technoz, Jumat (31/10), dikutip Estoria, Sabtu (1/11/2025).

Menurutnya, keamanan siber bersifat dinamis dan harus dijaga secara berkelanjutan. Ia menilai pernyataan Purbaya terkesan berlebihan. “Kalau hari ini aman, belum tentu bulan depan tetap aman,” katanya.

“Jadi, sudahlah sesuai dengan bidangnya aja, jangan sok-sokan gitu, melebar ke kiri kanan mau ngajarin Komdigi segala macem. Kalau sudah bisa ngurusin Coretax dengan baik itu sudah luar biasa, kita orang Indonesia bakal senang dan berterima kasih,” lanjut Alfons.

Alfons mengingatkan, jika Kemenkeu belum benar-benar menuntaskan pembenahan Coretax, lebih baik tidak memperluas cakupan kerja ke urusan lain.

“Silakan menularkan kalau sudah terbukti berhasil. Jangan baru kelihatan sebentar udah sok-sokan, nanti malah malu sendiri,” ujarnya.

Mengenai rencana melibatkan hacker dalam memperkuat sistem Coretax, Alfons menilai langkah itu tepat bila sebatas penetration test untuk mendeteksi celah keamanan. Namun, ia menolak bila peretas dijadikan bagian dari pengembang inti sistem.

“Coretax itu ibarat rumah. Kalau lagi dibangun, ya harus pakai kontraktor dan desainer, bukan peretas. Hacker itu jago menembus celah, bukan membangun sistem,” jelasnya.

Ia juga menegaskan agar pemerintah menempatkan peretas sesuai keahliannya dan tidak melibatkan mereka dalam tahap pengembangan.

“Kalau sistemnya sudah jadi dan sempurna, silakan mau pakai hacker. Tapi jangan dulu,” ucap Alfons.

Lebih jauh, Alfons menyoroti sikap Menkeu yang dinilai terlalu percaya diri. Ia mengingatkan agar Purbaya tidak mudah berpuas diri.

“Jangan gegabah, jangan takabur. Hari ini bagus, bulan depan bisa saja kebobolan. Keamanan itu harus jadi kebiasaan dan disiplin,” tuturnya.

Kendati demikian, ia tetap mengapresiasi niat baik pemerintah yang melibatkan peretas lokal untuk memperkuat sistem keamanan digital. Menurutnya, keamanan siber merupakan proses berkelanjutan yang tak pernah selesai.

“Bukan cuma Coretax. Lihat saja Microsoft atau iPhone, mereka terus memperbarui sistem karena celah keamanan selalu muncul. That’s why we say security is a process,” pungkas Alfons.

Purbaya Yudhi Sadewa di official IG miliknya
SENYUM: Purbaya Yudhi Sadewa di official IG miliknya

Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan bahwa sistem pajak terpadu Coretax saat ini masih jauh dari sempurna.

Ia menyebut sistem tersebut “berantakan” dan memerlukan pembenahan menyeluruh. Pemerintah, kata Purbaya, sedang berupaya memperbaikinya dalam waktu singkat karena sistem ini sangat vital bagi penerimaan negara.

Dalam keterangan kepada media, Purbaya menyebut telah menugaskan tim khusus untuk memperbaiki sistem Coretax dan berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Pajak (DJP).

Ia pun menekankan pentingnya efisiensi serta keamanan digital dalam pengelolaan data perpajakan nasional.

“Coretax sekarang ini memang berantakan, tapi kita coba perbaiki dalam waktu cepat,” kata Purbaya di Jakarta, sebagaimana dikutip CNN Indonesia, Selasa (28/10/2025).

Ia juga menegaskan bahwa pemerintah tidak akan mengganti sistem tersebut, melainkan melakukan pembenahan menyeluruh terhadap struktur keamanan, manajemen data, dan proses integrasi antar-sistem.

“Kita tidak mau bangun dari nol lagi. Kita perkuat yang sudah ada, tapi harus lebih efisien, lebih aman, dan tidak mudah bocor,” katanya.

Selain itu, Purbaya menyinggung perlunya kolaborasi dengan pakar keamanan siber serta lembaga digital nasional agar Coretax bisa menjadi sistem yang andal dan tahan dari serangan peretas.

“Kita buka kerja sama dengan para ahli dalam negeri supaya ini bisa cepat pulih,” tambahnya.

Ia optimistis sistem tersebut akan stabil dalam waktu dekat, sekaligus menjadi contoh bagi reformasi digital di kementerian lain.***

Facebook Comments Box
Follow WhatsApp Channel estoria.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Demo Desak Pilkades Sampang Ricuh, Aparat Tembakkan 8 Kali Gas Airmata, 6 Orang Dilarikan ke RSUD
UNIBA Madura Lolos Program Pembinaan SPMI 2025 dari Ditjen Diktiristek
Menjelang Satu Tahun Kinerja, Aktivis Nilai Hanya Dua TA Bupati Sumenep yang Aktif
Dapur MBG Yayasan Nazhatut Thullab Prajjan Resmi Dilaunching
News Estoria: Detak Harian yang Dekat dengan Publik
Berita ini 6 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 1 November 2025 - 21:38 WIB

Pakar IT Sindir Menkeu Purbaya soal Rencana Ajar Cyber Security Coretax

Selasa, 28 Oktober 2025 - 18:10 WIB

Demo Desak Pilkades Sampang Ricuh, Aparat Tembakkan 8 Kali Gas Airmata, 6 Orang Dilarikan ke RSUD

Selasa, 28 Oktober 2025 - 17:07 WIB

UNIBA Madura Lolos Program Pembinaan SPMI 2025 dari Ditjen Diktiristek

Selasa, 28 Oktober 2025 - 09:21 WIB

Menjelang Satu Tahun Kinerja, Aktivis Nilai Hanya Dua TA Bupati Sumenep yang Aktif

Senin, 27 Oktober 2025 - 16:46 WIB

Dapur MBG Yayasan Nazhatut Thullab Prajjan Resmi Dilaunching

Berita Terbaru