Karir Purbaya Yudhi Sadewa: Dari Kampus Teknik hingga Kursi Menteri Keuangan

Sabtu, 1 November 2025 - 16:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Screenshoot Purbaya Yudhi Sadewa di Instagram Official miliknya, diambil Sabtu tanggal 1 November 2025 (Doc. estoria.id)

i

Screenshoot Purbaya Yudhi Sadewa di Instagram Official miliknya, diambil Sabtu tanggal 1 November 2025 (Doc. estoria.id)

SOSOK, ESTORIA Ia dikenal kalem, namun sekali berbicara, suaranya kerap mengguncang ruang publik. Dr. Purbaya Yudhi Sadewa, pria kelahiran Bogor, 7 Juli 1964, adalah contoh perjalanan karier lintas disiplin dan lintas batas: dari insinyur lapangan hingga kini memegang kendali kebijakan fiskal Indonesia sebagai Menteri Keuangan Republik Indonesia (2025–sekarang).

Akar Sikap Disiplin

Purbaya tumbuh di tengah keluarga akademis yang menanamkan pentingnya ilmu pengetahuan dan kerja keras.

Ibunya, Prof. Dr. Drh. Nawangsari Sugiri, dikenal sebagai sosok penyabar dan teliti, sementara sang ayah adalah figur yang menanamkan rasa tanggung jawab sejak dini.

Dari keduanya, Purbaya mewarisi etos disiplin dan nalar logis yang kelak membentuk gaya berpikir ekonominya yang sistematis.

Dalam kehidupan pribadinya, ia menikah dengan Ida Yulidina, yang pernah dikenal publik melalui ajang Wajah Femina.

Mereka dikaruniai dua putra, yaitu Yuda Purboyo Sunu dan Yudo Achilles Sadewa.

“Keluarga adalah jangkar yang menjaga saya tetap waras di tengah gejolak kebijakan,” ucapnya, dalam sebuah wawancara ringan di kanal YouTube LPS Insight, 2023.

Dari Teknik ke Ekonomi

Langkah awalnya dimulai dari bangku kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB), tempat ia meraih gelar Sarjana Teknik Elektro.

Namun, minatnya pada persoalan makro dan sistem sosial membawanya ke Purdue University, Indiana, Amerika Serikat, di mana ia meraih gelar Master of Science dan Doktor (Ph.D.) dalam bidang Ekonomi.

Latar teknik memberi fondasi logika analitis, sedangkan ekonomi memberinya ruang untuk melihat struktur besar kebijakan publik.

Kombinasi dua dunia ini menjadi ciri khas Purbaya dalam membaca data dan tren ekonomi nasional.

Langkah di Dunia Profesional

Purbaya mengawali kariernya di sektor energi sebagai Field Engineer di Schlumberger Overseas SA (1989–1994). Dunia korporasi memberinya pelajaran tentang disiplin dan keakuratan teknis.

Namun, panggilan intelektual membawanya masuk ke Danareksa Research Institute, tempat ia meniti karier dari Senior Economist hingga Chief Economist.

Pada 2010, ia bergabung di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sebagai Staf Khusus.

Kariernya terus menanjak hingga menjadi Deputi Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi di Kemenko Marves (2018–2020).

Dari sana, ia dipercaya menjadi Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melalui Keputusan Presiden Nomor 58/M Tahun 2020.

Lima tahun kemudian, tepatnya 8 September 2025, Presiden Prabowo Subianto menunjuknya sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani.

“Saya tidak mencari jabatan. Saya mencari tantangan,” tegasnya, saat konferensi pers perdananya di Jakarta, Senin (8/9/2025).

Pernyataan yang Menggema

Gaya bicaranya lugas dan kadang memantik kontroversi. Namun di balik itu, tersimpan kejujuran yang jarang ditemukan di panggung birokrasi.

Beberapa ucapannya bahkan menjadi viral:

“Jangan percaya IMF. Kalau mau tahu arah ekonomi Indonesia, tanya saya. Saya lebih tahu.” — Reuters, 9 September 2025

“Itu suara sebagian kecil rakyat kita. Mungkin sebagian masih merasa hidupnya kurang nyaman.” — Konferensi Pers Kemenkeu, 8 September 2025

“Saya baru di sini. Menteri kagetan, katanya. Tapi salah ngomong sedikit, langsung dipelintir ke mana-mana.” — Konferensi Pers, 9 September 2025

Meski sering dikritik, Purbaya tak mundur. Ia menanggapi kritik dengan rendah hati.

“Saya akan belajar. Tidak semua ucapan harus sempurna, tapi niat saya untuk memperbaiki ekonomi bangsa tidak berubah,” katanya menutup sesi jumpa pers.

Filosofi Hidup dan Kepemimpinan

Dalam berbagai forum, Purbaya kerap menegaskan bahwa pemimpin ekonomi harus punya visi realistis sekaligus keberanian moral.

“Kebijakan ekonomi bukan soal angka di kertas, tapi tentang keberanian mengambil keputusan yang berdampak bagi jutaan orang,” katanya, dalam Kuliah Umum Ekonomi Digital di UI, 15 Maret 2024.

Ia percaya bahwa stabilitas dan pertumbuhan tidak cukup tanpa integritas. “Negara besar dibangun bukan oleh teori, tapi oleh keberanian dan kejujuran,” tukasnya lagi.

Jejak Inspirasi

Dari insinyur lapangan hingga pengendali keuangan negara, perjalanan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan satu hal:

Karier bukan garis lurus, melainkan lintasan yang ditempa oleh pilihan dan integritas.

Demikianlah, Purbaya Yudhi Sadewa telah menempuh banyak simpangan, dari laboratorium teknik ke ruang rapat kabinet. Namun satu nilai yang tak pernah berubah, yakni dedikasi untuk negeri. ***

Facebook Comments Box

Penulis : Mazdon

Editor : Redaksi

Sumber Berita : Berbagai Sumber

Follow WhatsApp Channel estoria.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Rahasia Sukses Lei Jun: Visi, Risiko, dan Filosofi di Balik Lahirnya Xiaomi
Jejak Salsa Erwina Hutagalung, Sosok Diaspora yang Menyebrang Batas Negara
Ferry Irwandi: “Hanya Dua yang Saya Tidak Takuti di Dunia Ini, Mati dan Dipenjara”
Abd Rahman, Legislator Kota Keris yang Dijuluki Warga sebagai “Sang Perintis bukan Pewaris”
Profil Silvy Kumalasari, Ratu Sinden Inspiratif dari Tulungagung
Restoria Estoria: Menghidupkan Kembali Kisah
Kisah Abdul Rohim, Pedagang Starling Asal Kendal, dari Malaysia hingga ke Taman Adipura
Mengenal William Tanuwijaya, Anak Siantar yang Menyalakan Mesin Niaga Digital Nusantara
Berita ini 7 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 1 November 2025 - 16:23 WIB

Karir Purbaya Yudhi Sadewa: Dari Kampus Teknik hingga Kursi Menteri Keuangan

Kamis, 30 Oktober 2025 - 11:49 WIB

Rahasia Sukses Lei Jun: Visi, Risiko, dan Filosofi di Balik Lahirnya Xiaomi

Kamis, 30 Oktober 2025 - 09:08 WIB

Jejak Salsa Erwina Hutagalung, Sosok Diaspora yang Menyebrang Batas Negara

Rabu, 29 Oktober 2025 - 05:28 WIB

Abd Rahman, Legislator Kota Keris yang Dijuluki Warga sebagai “Sang Perintis bukan Pewaris”

Senin, 6 Oktober 2025 - 09:34 WIB

Profil Silvy Kumalasari, Ratu Sinden Inspiratif dari Tulungagung

Berita Terbaru