SOSOK, ESTORIA.ID – Pendiri sekaligus CEO Dell Technologies, Michael Dell, kembali menyita perhatian dunia lewat aksi filantropi berskala raksasa. Bersama sang istri, Susan Dell, ia mengumumkan komitmen dana sebesar USD 6,25 miliar atau setara sekitar Rp100 triliun untuk membiayai rekening investasi bagi sekitar 25 juta anak di Amerika Serikat.
Langkah tersebut sontak mengundang decak kagum dunia sekaligus menyisakan satu pertanyaan besar: kapan miliarder Indonesia menyusul langkah serupa?
Sebagaimana dikutip dari CNBC, (7/12), program besar itu ternyata ditujukan untuk memberikan modal keuangan jangka panjang bagi anak-anak sejak usia dini. Dana tersebut akan ditempatkan dalam rekening investasi khusus yang dirancang agar nilainya terus bertumbuh seiring waktu, sekaligus menjadi bekal masa depan mereka.
Michael Dell menegaskan bahwa inisiatif ini lahir dari keyakinannya bahwa akses terhadap rekening investasi sejak kecil dapat mengubah masa depan anak secara signifikan.
Menurutnya, anak-anak yang memiliki rekening semacam itu cenderung lebih besar peluangnya untuk lulus sekolah menengah, melanjutkan ke perguruan tinggi, memiliki rumah, memulai usaha, serta jauh dari risiko kriminalitas.
Langkah keluarga Dell ini juga berjalan beriringan dengan program baru pemerintah federal Amerika Serikat. Pemerintah membuka skema rekening investasi berinsentif pajak khusus bagi anak di bawah 18 tahun.
Anak-anak warga AS yang lahir pada periode 2025 hingga 2028 akan otomatis menerima hibah awal sebesar USD 1.000 sebagai modal awal dalam rekening yang dikenal sebagai “Trump accounts”. Orang tua dapat mulai mengaktifkan dan mengisi rekening tersebut mulai 4 Juli 2026.
Namun, Michael Dell menilai masih ada jutaan anak yang belum terjangkau oleh program pemerintah itu. Celah inilah yang kemudian mendorong keluarga Dell untuk turun langsung dengan dana pribadi.
Melalui program tambahan ini, anak-anak berusia 10 tahun ke bawah yang lahir sebelum 1 Januari 2025 akan menerima bantuan sebesar USD 250.
Secara keseluruhan, sekitar 25 juta anak yang tinggal di wilayah dengan pendapatan rumah tangga menengah, yaitu di bawah USD 150.000 per tahun, akan menerima manfaat dari dana filantropi ini.
Gagasan besar tersebut bermula dari diskusi Dell dengan Brad Gerstner, CEO Altimeter Capital, yang kemudian mendirikan organisasi nirlaba Invest America.
Rekening investasi yang disiapkan hanya boleh digunakan untuk berinvestasi pada produk berbiaya rendah yang mengikuti indeks saham Amerika Serikat, sehingga anak-anak dapat ikut merasakan pertumbuhan pasar modal sejak usia dini.
Gerstner menilai, meskipun nominal hibah USD 250 atau USD 1.000 terbilang kecil, dana tersebut cukup untuk memicu kesadaran orang tua agar ikut menambah investasi secara mandiri demi masa depan anak-anak mereka.
Aturan baru ini juga membuka peluang bagi perusahaan-perusahaan besar untuk berpartisipasi. Dell Technologies, misalnya, berkomitmen untuk menyesuaikan hibah USD 1.000 dari pemerintah bagi anak-anak para karyawannya.
Untuk memperoleh bantuan dari keluarga Dell, orang tua hanya perlu membuka “Rekening Trump”. Mekanisme yang relatif sederhana ini membuat program filantropi tersebut berpotensi menjangkau puluhan juta anak di seluruh Amerika Serikat.
Meski demikian, program ini bukan tanpa catatan. Rekening tersebut tidak memiliki keuntungan pajak selengkap skema 529 Plan atau Roth IRA. Selain itu, dana baru bisa ditarik ketika anak menginjak usia 18 tahun.
Namun, bagi Dell, dampak jangka panjang bagi masa depan generasi muda jauh lebih penting dibandingkan keterbatasan teknis yang ada.
Dell juga mengaku telah menjalin komunikasi dengan sejumlah filantropis besar lainnya dan optimistis akan lebih banyak pihak yang ikut berkontribusi dalam program investasi anak ini.
“Apa yang kami harapkan adalah setiap anak bisa melihat masa depan yang layak untuk ditabung,” ujar Dell. Ia meyakini bahwa efek pengganda dari program ini dalam 10 hingga 30 tahun ke depan akan membawa perubahan besar bagi jutaan anak.
***






